Selasa, 13 April 2010

Bahasa Indonesia Lanjutan

ASAL MULA NAMA INDONESIA
Sebelum Indonesia dikenal orang-orang menggunakan berbagai nama untuk menyebut gugusan pulau-pulau yang membentuk Negara Indonesia. Dalam bidang kebudayaan dan bahasa, dikenal beberapa nama seperti seperti Melayu Polinesia, Austronesia, Hindia Timur,, dan Insulinde. Pemerintah Belanda sendiri memakai nama “NEDERLAND’S INDIE (HINDIA BELANDA). Banyak para ahli dan penulis yang menggunakan nama itu dalam karangannya mengenai Indonesia. Orang yang pertama kali menciptakan nama Indonesia adalah George Samuel Earl pada abad-19. Dan J.R. Logan (inggris) dalam sebuah majalah juga berpendapat bahwa George Samuel Earl yang pertama kali menyarankan pemakaian nama Indonesia. Adolf Bastian juga berpendapat demikian. Berkat kedua tulisan-tulisan mereka, nama Indonesia menjadi popuer. Sehingga pada tanggal 28 Oktober 1928 nama Indonesia dipakai dan dijadikan nama suatu Negara dan bangsa yang akan dimerdekakan. Dan akhirnya tanggal 17 Agustus ’45 melalui teks proklamasi Indonesia sah dan diakui oleh seluruh dunia.

SEJARAH BAHASA INDONESA
Di Indonesia, pengguna bahasa Sunda kurang lebih 2/3 dari bangsa Indonesia, sedangkan yang lainnya menggunakan bahasa lain termasuk bahasa Melayu. Namun, sejarah mencatat bahwa bahasa Indonesia bersala dari bahasa Melayu (Melayu versi Indonesia). Mengapa orang Sunda mau jika bahasa Melayu menjadi bahasa Nasional?
1. Pemakai bahasa Sunda rela kalau bahsa melayu dijadikan bahasa Nasional
2. Karena Bahasa Sunda itu bertingkat-tingkat
3. Bahasa Melayu itu adalah Lingua Franca. Penyebarannya cepat dipelosk-pelosok terutama di pelabuhan-pelabuhan karena sudan kian tersebar. Jauh berbeda dengan bahsa Sunda yang hanya merkembang di Pulau Jawa saja. Oleh karena itulah mereka rela kalau bahasa MElayu mejadi Bahasa Nasional.

RUMPUN BAHASA
1. Karena ditandai dengan kesamaan-kesamaan. Kesamaan-kesamaan itulah yang menyebabkan adanya rumpun bahasa
2. Diliha dari fonologi, morfologi, sintakis, dan aspek semantic ternyata terdapat juga kesamaannya.
Oleh karena kesamaan rumpun bahasa, maka Bahasa Indonesia adalah bahasa Nusantara.

ASAL-USUL KATA
1. Tiruan dari manusia
2. Dari emosional manusia: luapan perasaan baik marah maupun tidak marah
3. Hubungan social manusia (suka,duka, romantic)

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBELUM SUMPAH PEMUDA
Tahun 1908, Dr. G.A.J. Hazeu mendirikan Commissie Voor de Volkslectuur yang bertugas mengumpulkan cerita-cerita rakyat dan juga mendirikan SR (sekolah rakyat) yang mana hanya laki-laki yang bisa sekolah. Tahunn 1917 Commissie Voor de Volkslectuur berganti nama menjadi “Taman Bacaan Rakyat”. Dan kemudian pada tahun 1918 berganti nama lagi menjadi “Balai Pustaka”. Yang mana BP berfungsi memberi kesempatan kepada pengarang-pengarang bagnsa Indonesia untuk menulis, memberi kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil karangan tersebut, menghubungkan sastrawan dengan masyarakat, dan juga memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu.

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEJAK SUMPAH PEMUDA 1928 HIGGA 1945
Sutan Takdir Alisyahbana, Amir Hamzah, Armin Pane, dan Sanusi Pane menghimpun seluruh sastrawan untuk bergabung menjadi wadah baru yang disebut “Pujangga baru” yang berdiri tahun 1933 yang bertujuan untuk menyatukan pemikiran dan pendapat bangsa Indonesia.
Pujangga baru itu adalah:
1. Sebagai wadah baru himpunan sastrawan
2. Sebagai nama majalah

1938
Diadakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo dengan harapan agar bahasa Indonesia lebih dimajukan lagi dalam pengembangannya
- Mendirikan suatu Universitas sebagai wadah bahasa Indonesia
- Menetukan ejaan
- Penyempurnaan tata bahasa
- Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa sehari-hari
1942
Jepang menghapuskan pengguanan bahasa BElanda dalam segala bidang termasuk dalam tulisan- ilmu pengetahuan. Dan pada saat itu ada suatu majalah yang bernama “Majalah Siasat” oleh pemimpin redaksi Rosihan Anwar. Pada angkatan ’45. Penyair Chairil anwar yang berutjuan membakar semngat bangsa Indonesia melawan penjajah. Akhirnya, jepang mengetahui tujuan itu melalui Majalah Siasat sehingga harus disensor lebih dahulu. Akhirnya digunakanlah pengganaan “Majas”. Hingga Hiroshoma dibom oleh Inggris dan Prokalamsi RI pun dibacakan.

18 Agustus 45
Diadakan penyusunan UUD 1945 dan juga UU BAB XV pasal 36 tentang Bahasa Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Masalah-masalah yang ditemukan dalam bahasa Indonesia:
1. Kurangnya istilah dalam bahasa Indonesia
2. Masuknya pengaruh modern
3. Kurangnya hasil penelitian dalam bahasa Melayu
4. Kurangnya buku-buku ilmu pengetahuan modern.
Solusi yang diadakan adalah
1. Melalui sekolah (bahasa Indonesia penting untuk dipelajari)
2. Luar sekolah (mendirikan LPBI/Lembaga Pembianaan Bahasa Indonesia yang diresmikan tanggal 1 Februari 1975

Diadakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954

Diadakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta tahun 1978
Bahasa Indonesia termasuk dalam kategori Ilmu pengetahuan Sosial (Ekonomi sosiologi), sehingga semua pihak yang berbaur IPS diundang saat itu.

Tahun 1983 diadakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta di Hotel Chandra Kartika yang berlangsung tanggal 21-26 November 1983
Masalah IPA, teknologi, pemuda. Semua pihak diundang termasuk para ahli bahasa dari luar negeri.

SEJARAH PEMBAKUAN BAHASA INDONESIA
1. Pembakuan Ejaan
a. Ejaan Van Ophuysen (1901)
b. Ejaan Swandi/Ejaan Republik (1947)
c. Ejaan Melindo (1959) – Merupakan kerja sama Malaysia dan Indonesia
d. EYD diresmikan Soeharto 16 Agustus 1972 dan bukunya terbit tahun 1975
2. Pembakuan Kosa Kata
Tahun 1975 diterbitkan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah

TUJUAN B. INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL:
1. Sebagai bahasa yang mempersatukan kesatuan bangsa (sesuai sumpah pemuda)
2. Sebagai lembaga indentitas (Negara)
3. Sebagai saran komnunikasi antar daerah

BAHASA NEGARA/INDONESIA SEBAGAI BAHASA RESMI NASIONAL BERFUNGSI:
1. Sebagai sarana pemerintahan
2. Sebagai sarana pendidikan
3. Sebagai sarana komunitasi resmi
4. Sebagai sarana pengembangan IPTEK
5. Sebagai sarana usaha dan Niaga

SIFAT-SIFAT BAHASA INDONESIA
1. Bahasa Indonesia mengikuti DM dimana frasa-frasa/kelompok kata itu duluan diterangkan lalu menerangkan (gadis jelek)
2. Kata majemuk yang terdiri dari kata yang sama-sama menunjukkan waktu dapat disatukan menurut kepentingan (siang malam = malam siang, pagi sore = sore pagi
3. Tidak mempunyai kata penghubung kepunyaan (Rumah dari (x) Pak Camat) kecuala kalau menyatak asal.
4. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan kata dasar
5. Afiks/afiksasi berperan penting dalam perubahan makna kata dan jenis-jenis kata.

CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA STANDAR
1. Digunakan dalam bahasa lisan dan tulisan (pertemuan resmi, dokumen negra, karya ilmiah dan surat resmi)
2. Pemakaian prefix me- dan ber-
3. Pemakaian fungsi gramatikal (SPOK)
4. Pemakaian Konjungsi (ia tahu bahwa anaknya tidak lulus)
5. Pemakaian pola frase verbal (surat anda sudah saya abaca, surat anda saya sudah baca (x))
6. Pemakian Konstruksi sintesis
7. Pemakian partikel –kah, dan –pun
8. Penggunaan unsure-unsur lexical
9. Penggunaan polaritas tutur sapa yang konsisten

JENIS-JENIS KERANGKA KARANGAN:
1. Kerangka karangan sementara (boleh masuk boleh tidak dalam kerangka karangan)
2. Kerangka karangan formal (harus masuk dalam kerangka karangan)
a. Kerangka karangan kalimat: a) topiknya menggunakan kalimat berita, b) subtopiknya juga menggunakan kalimat berita.
b. Kerangka karangan topic: a) Topiknya menggunakan kalimat berita, b) subtopiknya hanya menggunakan kata

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KERANGKA KARANGAN:
1. Merumuskan gagasan pokok secara jelas dalam kalimat lengkap
2. Mencatat semua gagasan yang timbul pada pikiran kita atau dari sumber yang lain
3. Mengatur setiap kelompok gagasan yang sudah dibuat sesuai dengan kerangka karangan
4. Mengatur gagasan
5. Mempertimbangkan kembali setiap gagasan yang dibuat setiap kelompok
6. Menyusun kerangka karangan
7. Meninjau kembali kerangka karangan secara kritis

PENGEMBANGAN KERANGKA KARANGAN
1. Alamiah: a) Urutan waktu = 1) Objektif (menceritakan sebagaimana mestinya), 2) Subjektif (menceritakan penulis sendiri)
b) Urutan tempat
2. Logis
a. Kausal (urutan sebab akibat)
b. Umum – Khusus (Urutan deduktif)
c. Khusus – Umum (Urutan induktif)
d. Pemecahan Masalah: a) Pemecahan masalah yang dihadapi, b) uraian pemecahan masalah
e. Familiaritas
f. Akseptabilitas

SYARAT-SYARAT KERANGKA KARANGAN
1. Setiap unit karangan harus hanya satu gagasan
2. Pokok dalam kerangka karangan disusun secara logis
3. Menggunakan pasangan symbol yang konsisten

WACANA: (Bab, Anak Bab, paragraph, kalimat, klausa, frasa, kata, suku kata, dan fonem)

Dalam paragraph hanya membicarakan satu idea tau satu gagasan saja. Artinya, ada pokok pikiran utama, topic pikiran utama, kalimat utama

TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Pengembangan paragraph dengan penderetan: a) adanya masalah atau gagasan, b)pengembangan paragraph, c) pandangan/modulator/sudut pandang pengarang, d)penyimpulan
2. Pengembangan paragraph dengan contoh-contoh
3. Pengembangan paragraph dengan perbandingan (yang diutamakan adalah kesamaan)
a) Utuh: A = 1 paragraf dan B juga 1 paragraf
b) Bergantian A dan B diceritakan hanya dalam 1 paragraf secara bergantian
4. Pengembangan paragraph dengan kontras (mengutamakan perbedaan)
a) Utuh
b) bergantian
5. Pengembangan paragraph dengan definisi (a. menggambarkan, b. menerangkan, c. definisi)
6. Pengembangan paragraph dengan klasifikasi (dari kategori besar ke kategori kecil)
7. Pengembangan paragraph dengan urutan waktu dan tempat
8. Pengembangan paragraph dengan proses deskripsi
9. Pengembangan paragraph dengan proses sebab akibat
10. Pengembangan paragraph dengan generalisasi

SURAT
1. Surat resmi/dinas
2. Surat biasa
3. Surat Niaga

1. Surat dilihat dari keamanannya:
a. Surat sangat rahasia (SRHS/SR/Sangat Rahasia)
b. Surat Rahasia (RHS/R) ; ada yang boleh melihat selain yang dituju (ajudan)
c. Surat Biasa: tidak ada efeknya jika diihat oleh orang lain
2. Surat diilhat dari kepentingannya
a. Surat sangan segera (penerima surat segera membalas surat tersebut san mengesampingkan surat-surat yang lain)
b. Surat segera (konsekwensinya adalah pada penerima surat dan sisesuaikan menurut urutan surat pada suatu instansi
c. Surat Biasa (dibalas menurut keinginan si penerima)
3. Surat dilihat dari Wujud
a. Surat bersampul
b. Surat tak bersampul spt Warkat Pos, Kartu Pos, Wesel Pos, Memo